Hidup adalah perlombaan, maka jadilah pemenang...!


Film 3 idiots membawa pesan yang cukup dalam dan menyentuh banyak orang. Banyak orang yang tersadarkan atas kekhilafannya dalam memandang kehidupan. Cara pandang masyarakat modern yang hanya terpaku kepada penilaian orang lain terhadap prestise dan prestasi yang semuanya diukur dari materi, telah membuat banyak orang lupa akan tujuan hidupnya.

Banyak orang beranggapan bahwa hidup itu adalah lomba lari. Lomba yang menghalalkan segala cara. Misalnya ketika belajar dibayang2i agar mempunyai nilai tinggi, masuk universitas bergengsi, kemudian mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi. Untuk mendapatkan semua itu setiap orang boleh melakukan apa saja seperti curang dalam ujian, menjilat di depan guru, saling menjatuhkan antara rekan seperjuangan, dan lebih fokus kepada nilai angka2 daripada ilmu dan pemahaman yang bermanfaat. Sebatas itulah kehidupan.

Cara berpikir demikianlah yang membentuk generasi sekarang. Di lapangan kerja mereka lebih fokus kepada mencari perhatian dan menjilat kepada atasannya. Mereka mau melakukan apa saja demi mendapatkan prestise, naik pangkat, dan tambahan penghasilan yang semuanya itu juga demi pandangan orang lain terhadap dirinya. Lalu mereka menganggap hal itu lah prestasi yang akan dibangga2kannya.

Film ini sukses mengkritik semua itu. Film ini mengajarkan bahwa hidup bukanlah perlombaan. Hidup adalah soal bagaimana kita menjalaninya sesuai dengan minat, bakat, dan kepribadian kita dengan sepenuh hati, tanpa disibukkan oleh pandangan orang lain terhadap kita.

Akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Karena hidup pada hakikatnya benar2 adalah sebuah perlombaan. Perhatikan Firman Allah Swt.:

"(Allah) Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya."{QS. al-Mulk: 2}

Ayat ini menjelaskan apa tujuan dari hidup dan mati manusia. Kehidupan bagi orang beriman adalah perlombaan untuk menjadi yang terbaik di hadapan Allah Swt. Itu lah tujuan hidup dengan membawa misi mewujudkan hakikat penyembahan kepada Allah Swt. agar mendapatkan ridha-Nya.

Maka orang beriman akan mengerahkan segala kemampuannya untuk menjadi yang terbaik di dalam kehidupan dengan niat ini. Dia akan belajar sebaik mungkin dengan tujuan agar mampu mempersembahkan yang terbaik bagi kemanusiaan dan alam ini. Dia akan bekerja sebaik mungkin agar bisa mengambil peran sebesar mungkin dalam misi sebagai khalifah Allah di atas bumi. Itulah kehidupannya. Itulah perlombaannya. Semuanya dengan niat menjadi hamba terbaik dalam beribadah kepada-Nya.

Karena ibadah di dalam Islam bukanlah sebatas ritual2 kosong yang tidak berpengaruh dalam kehidupan sebenarnya. Ritual ibadah di dalam Islam adalah pengingat tentang hakikat manusia sebagai seorang hamba. Ritual ibadah akan menyadarkan manusia bahwa dia bukanlah siapa2 dan tidak memilki apa2 untuk disombongkan. Ritual ibadah akan memotivasi dan mengeraskan tekadnya untuk hidup sebagaimana diinginkan Allah Swt. Khusuk dalam ritual ibadah menghasilkan khusuk dalam kehidupan. Tidak ada pemisahan antara kehidupan dunia dan ibadah di dalam Islam, karena kehidupan seorang muslim adalah ibadahnya. Allah Swt. berfirman: 

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sungguh mengingat Allah adalah hal yang paling besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." {al-Ankabut: 45}

Dengan risalah seagung ini maka sungguh tidak dapat dipercaya umat Islam hidup di pinggir2 peradaban. Umat Islam seperti orang yang menyerah kalah sebelum menyelesaikan perlombaan dan terpaksa menyingkir ke luar jalur. Apa yang mampu dipersembahkan umat Islam saat ini untuk kemanusiaan? Apa keunggulan umat Islam dibandingkan selainnya selain perpecahan, kekacauan, ketidak-disiplinan, kekumuhan dan kebodohan? Kesalahan-pahaman umat di luar Islam dalam memandang risalah ini adalah akibat kesalahan umat Islam itu sendiri..! Artinya kita sendirilah yang menghambat tersebarnya dakwah ini dan menghalang2i orang lain untuk mempercayainya..!

Sebagai nasihat untuk diri pribadi dan kita bersama, marilah kita perbaiki cara pandang kita terhadap agama dan kehidupan.
"Berlomba-lombalah dalam kebaikan!" {al-Baqarah: 148}

Mari kita berlomba mempersembahkan yang terbaik bagi kemanusiaan dalam bidang apapun yang kita jalani. Semoga kita semua menjadi hamba yang terbaik di hadapan Allah Swt. Amin.

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru