Bom Terkutuk


#BomMesir

Kenapa tidak pernah terpikir sebelum membuat pernyataan, menulis, atau menyebarkan berita tentang bom2 yang meletus kalau pelakunya belum tentu orang Islam? Bisa saja kan pelakunya musuh Islam yang ingin memperburuk citra Islam? Bisa saja kan pelakunya pemain politik untuk mengalihkan isu di tengah situasi politik dan ekonomi yang morat marit? Bisa saja kan tujuannya untuk menakut2i masyarakat yang akan berdemo dengan isu terorisme? Bisa saja kan bom2 itu sengaja diledakkan untuk menyatakan bahwa negara dalam keadaan darurat militer hingga siapa saja bisa ditangkap dengan tuduhan teroris?

Sama sekali belum ada kejelasan siapa pelaku peledakan dan kita sudah ikut2 ribut dengan mengarahkan telunjuk dan congor kita kepada sesama muslim. Dengan sengaja kita buat framing bahwa memang umat Islam pelakunya, yaitu mereka yang digelari Islam garis keras. Gelar buruk yang sangat liar hingga bisa disematkan kepada siapa saja yang tidak disukai. Padahal pihak berwajib belum menjelaskan siapa yang bertanggung-jawab. Dengan ini sudah jelas kita akan membantu musuh2 Islam dalam memperburuk citra Islam dan bukan membaguskannya.

Di tengah perang opini seperti sekarang, apalagi dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi yang hancur2an kita harus hati2 dalam bersikap. Kalau dipikir dengan logika yang benar maka sangat tidak mungkin pelakunya adalah kelompok politik Islam yang sekarang dizalimi dan selalu dicitrakan buruk. Dengan posisi lemah mereka sekarang tentu saja yang mereka usahakan adalah memperbaiki citra dan mendapatkan kembali posisi mereka di hati masyarakat. Bom2 seperti ini sama sekali tidak menguntungkan kelompok Islam, tapi sebaliknya menguntungkan pemerintah yang selama ini menekan lawan politiknya dan musuh2 Islam seperti kelompok sekuler dan sosialis komunis. Mereka jadi mendapat angin baru untuk mengulang2 syubhat mereka bahwa umat Islam yang ingin menegakkan Islam lewat jalur politik adalah Islam garis keras dan teroris.

Kalau ingin mengutuk cukup kita kutuk tindakan teror yang jelas2 bertentangan dengan ajaran Islam. Tidak usah dikait2kan dengan Islam. Terorisme tidak memiliki agama! Dalam hal ini sepertinya umat Islam di Indonesia lebih cerdas menanggapinya. Terbukti mereka hanya tertawa melihat akting densus 88 yang cukup mengocok perut.

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru