Maulid Nabi

Selamat bergembira dengan hari lahir Baginda Rasulullah Shalallâhu 'alaihi wa sallam.

#SholluAlanNabi

Bulan Maulid adalah kesempatan yang sangat tepat untuk memperbaharui semangat dalam belajar dan mengamalkan ajaran2 yang ditinggalkan oleh Rasulullah Saw. Selalu berpegang teguh dengan ajaran yang beliau tinggalkan dan berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan merupakan bukti kecintaan terhadap beliau.

Keadaan umat sekarang ini yang jauh dari tuntunan Islam, baik dari segi ketaatan beribadah, akhlak dan tingkah laku, interaksi sosial dalam berekonomi dan berdagang, perlindungan dan keadilan kepada anak yatim dan fakir miskin, ikatan kesatuan dalam persaudaraan sesama muslim, hingga tegaknya hukum dan pemerintahan yang menjaga sendi2 ajaran Islam, tentunya akan membuat beliau sedih. Semua itu merupakan tanggung jawab kita bersama untuk meluruskannya.

Tegak dan tersiarnya risalah Islam adalah cita-cita Rasulullah Saw, karena hal itu merupakan tugas dan amanah yang dibebankan kepada beliau. Kita sebagai umatnya tentu saja adalah orang2 yang seharusnya mewarisi semua itu. Saya rasa tidak ada yang lebih membahagiakan beliau Saw selain keselamatan umatnya dalam ujian kehidupan dunia dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam.

Maka sangat disayangkan kalau kita masih saja memperdebatkan urusan2 khilafiyah yang tidak akan mendatangkan kebaikan selain permusuhan dan kerasnya hati. Mari kita renungkan baik-baik hadis berikut: 

لاَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلاَ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ تَخَيَّرُوا بِهِ الْمَجَالِسَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَالنَّارُ النَّارُ

“Janganlah kalian mencari ilmu untuk membanggakan diri dihadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau agar bisa menguasai pertemuan dan majlis-majlis.  Barangsiapa yang berbuat seperti itu, maka neraka baginya, neraka baginya.”  

(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah, dan Al Hakim, beliau menyatakan bahwa hadits ini Shahih dengan para periwayat yang terpercaya sesuai dengan syarat-syarat Imam Muslim)