Orang-orang yang menginginkan kemaksiatan dan kemungkaran tersebar di tengah kaum muslimin..

Orang-orang munafik itu posisinya selalu lemah. Mereka tidak mempunyai kekuatan untuk berhadap-hadapan dengan kaum muslimin. Mereka lemah dalam debat adu argument begitu juga lemah dalam adu fisik. Usaha mereka dari dulu hanya dua. Pertama berkomplot dengan musuh dengan dukungan informasi tentang kelemahan2 kaum muslimin, dan kedua selalu berusaha merusak tatanan masyarakat muslim agar lemah dan tercerai berai dengan menyebarkan berbagai syubhat..

Di antara usaha mereka dalam merusak ketenangan masyarakat adalah melempar tuduhan zina kepada orang-orang Islam. Tujuan mereka hanya satu yaitu menghancurkan reputasi dan nama baik seseorang. Selain karena rasa dengki dan kebencian mereka, di balik itu mereka ingin pengaruh dan kekuasaan mereka tetap bertahan agar bisa tetap menjalankan kepentingan hawa nafsu mereka.

Malam ini saya diingatkan imam shalat tarawih dengan surat Al-Nur. Awal surat Al-Nur bercerita tentang hukuman bagi orang yang menuduh muslim yang terjaga dari melakukan maksiat dengan tuduhan berzina. Kemudian diikuti dengan cerita haditsah al-ifki. Cerita ini mengingatkan kita bagaimana Ibunda kita `Aisyah Ra. dituduh berzina oleh orang-orang munafik. Nabi Saw. sangat terpukul dengan tuduhan ini, bukan karena beliau tidak percaya kepada `Aisyah Ra. tapi karena beliau tahu tuduhan ini akan diarahkan kepada beliau sebagai suami yang tidak bisa menjaga istrinya. Nama baik Rasulullah Saw. dan istrinya dipertaruhkan disini.  

Sayangnya tidak sedikit yang termakan syubhat orang-orang munafik ini sebagaimana sekarang juga terjadi dalam kasus Habib Rizik Syihab. Saya bukan menyamakan Habib Rizik dengan Rasulullah Saw., tapi menyamakan pola tuduhannya. Habib Rizik saat ini adalah panutan umat. Suara beliau didengar dan berpengaruh kepada setiap lapisan umat dari semua golongan. Untuk mengamankan kepentingan mereka maka nama baik beliau harus dijatuhkan. Kalau tidak untuk tujuan ini memangnya apalagi? Apa untungnya bagi diri kita menuduh orang lain berzina selain merusak ketenagan masyarakat dan menjatuhkan nama baik orang lain? Toh dia bukan suami atau istri kita. Oleh karena itulah hukuman dosa besar ini sangat berat di dalam Islam. Orang yang tidak mampu mendatangkan empat orang saksi atas tuduhan mereka dihukum cambuk 80 kali, tidak diterima kesaksiannya selama-lamanya dan digolongkan kepada orang-orang fasik.

Bagaimana hendaknya orang beriman menyikapi ini? Pertama orang beriman mesti berprasangka baik kepada sesamanya dengan mengatakan bahwa ini adalah kebohongan yang nyata! Kemudian menuntut orang menuduh untuk mendatangkan empat orang saksi, kalau tidak ada maka merekalah para pendustanya. Kalaulah bukan karena rahmat Allah maka orang-orang ikut-ikutan menyebarkannya dan menganggap remeh hal ini akan ditimpa azab yang besar. Mengapa kita tidak berkata ketika mendengar tuduhan tersebut: “Kita tidak pantas membicarakan ini, Maha Suci Allah, ini adalah kebohongan besar.”

Orang-orang yang terus membesar-besarkan tuduhan ini adalah orang-orang yang menginginkan kemaksiatan dan kekejian selalu tersiar di kalangan orang-orang beriman. Pelacuran dan segala maksiat mereka bela, tapi dengan tuduhan melakukan maksiat itu pula mereka jatuhkan orang lain. Tahukah mereka bahwa kehinaan yang mereka lekatkan kepada orang lain sudah terlebih dahulu menimpa mereka? Tapi tentu saja bagi pecinta kemaksiatan dan penikmat kehinaan sudah bukan masalah lagi. Yang masalah bagi mereka kalau masih ada orang-orang mulia di sekitar mereka!


Inilah kemuliaan Islam! Salah satu tujuan utama syariat adalah menjaga nama baik seorang muslim. Kalau ada seseorang yang dikenal baik dan terjauh dari maksiat haram hukumnya kalian berkata buruk dengan tuduhan tanpa bukti dan saksi tentang dirinya. Di dalam hukum Islam dikatakan kepada penuduh: “Mana saksi tuduhanmu?” Tidak dikatan kepada yang tertuduh: “Halah, hadapi saja kalau memang jantan, kalau memang tidak bersalah kan tidak apa-apa.” Ini adalah ucapan orang bodoh akan ilmu agama atau kalau tidak adalah ucapan orang-orang munafik itu sendiri. Karena tujuan mereka tidak lain sekali lagi hanya menjatuhkan reputasi dan nama baik orang lain, agar tidak ada lagi setelah itu orang-orang yang sok-sok nahi mungkar, melarang kemaksiatan dan kehinaan yang mereka lakukan dan sebarkan.

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru