Bisnis Satu Cabang Jihad


Judul:  BISNIS satu cabang JIHAD
Penulis: Muhammad Ali Haji Hasyim
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
Cetakan Pertama: Desember 2005
Tebal: xx + 292 halaman

Perubahan yang sangat cepat telah membuat umat Islam semakin terdesak oleh Negara-negara maju. Bahkan umat Islam dinilai jauh tertinggal dalam modernisasi dibandingkan umat non-Islam, khususnya Barat yang mayoritasnya Kristen. Umat Islam pun telah dicap gagal membangun ekonomi dan kehidupan  yang lebih baik. Lepas dari semua perbedaan pendapat tentang ini, tentunya umat Islam tidak boleh tinggal diam.

 Di sisi lain, gambaran dan persepsi bisnis yang rakus, serakah, penuh intrik dan tipu daya, anti nilai dan ajaran islam, membuat banyak melayu-muslim yang didik dengan nilai luhur dan penuh tenggang rasa tidak berpikir untuk berbisnis, malah cenderung menjauhinya. Akibatnya, mereka gagal menjadikan Rasulullah SAW sebagai pedoman dalam kehidupan ekonomi. Padahal Islam telah menerangkan bagaimana petunjuk-petunjuk dalam melakukan aktivitas bisnis. Maka dirasakanlah betapa perlunya mengajak masyarakat memahami peran bisnis dalam rangka meretas jalan keluar bagi kebangkitan bangsa dan umat Islam.


Dalam buku ini, penulis buku memulai pemabahasannya tentang pengertian jihad. Kemudian penulis mengaitkannya dengan semangat jihad dalam bisnis untuk mendatangkan kemashlahatan untuk Islam dan kaum muslimin. Penulis menyatakan bahwa budaya bisnis merupakan kunci bertahan hidup, kunci untuk mempertahankan kedaulatan umat Islam sebagai umat yang terhormat dari kepungan kaum kapitalis sekitarnya.

Buku ini juga menjelaskan sifat-sifat dan kecakapan apa saja yang harus dimiliki seorang pebisnis. Merubah mind set masyarakat muslim tentang bisnis juga merupakan tujuan dari buku ini. Bagaimana merevolusi diri dan menghadirkan pikiran untuk bertahan hidup dengan motivasi bisnis untuk beribadah dan beramal shaleh selalu ditekankan dalam buku ini.

Lepas dari semua itu, buku ini juga menyayangkan masyarakat yang terlalu bersemangat memburu pembangunan dan kemajuan. Malangnya yang paling mudah ditiru dari Barat adalah budaya konsumtif. Mereka cenderung meniru budaya konsumerisme Barat tanpa membangun kekuatan yang berdasarkan kemajuan Barat, yaitu budaya mengumpulkan harta dan kemajuan. Maka buku ini membahas  bagaimana membangun kemampuan dan kreatifitas tinggi di kalangan Melayu-Muslim untuk mendapatkan kembali sumber dinamika untuk maju ke depan, tanpa diikuti oleh budaya yang bertentangan dengan nilai Islam.

Buku ini punya banyak kelebihan dalam hal membangkitkan semangat untuk berbisnis dengan semangat pengusaha muslim. Menjadikan pengusaha mempunyai visi dunia sekaligus akhirat. Tapi sayangnya penulis buku hanya menyebut melayu –muslim sebagai target pembahasannya. Namun buku ini mempunyai kualifikasi yang cukup untuk bahan bacaan yang berkualitas.

Komentar

  1. Ass.... klw di padang dimana ya yang jual buku ini?
    terima kasih

    BalasHapus
  2. Waalaikumsalam.. Hmm.. Kurang tau Pak. Saya nemu bukunya di perpustakaan sekolah dulu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih atas masukan dan pendapat anda, semoga bermanfaat...

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru