Turun Gunung
Hidup di dunia nyata kalau tidak kita masuki sendiri, kita tidak akan tahu bagaimana sebenarnya yang terjadi di sekeliling kita. Saat ini banyak hal yang tidak terfikirkan berada di tengah kehebohan masyarakat. Bagi anda yang tidak suka melihat kenyataan politik saat ini, anda akan frustasi karena mendapati semua lini sudah dihinggapi politik. Pikiran menjadi rancu akibat propaganda. Ya, dunia sekarang bisa dibilang dunia propaganda.
Dunia politik sebenarnya bukan duniaku. Tapi ketika politik berkaitan dengan Islam yg merupakan keyakinan dan studiku secara tidak langsung aku tertarik ke dalamnya. Sebagai pemula yang masih meraba-raba memasuki pemikiran politik, belajar dari media sosial sepertinya bukan langkah yang tepat. Karena di media sosial fitnah, tuduhan, klaim, bahkan hinaan adalah hal yg wajar. Siapa saja boleh bicara tanpa ada rasa beban, segan, rasa bersalah, malu dan rendah diri. Semuanya dengan bangga ingin mengatakan saya yang paling hebat dan paling benar.
Pada awalnya aku stress berat ternyata yang tidak sepikiran dengan aku itu banyak sekali. Aku stress karena apa yang aku pikirkan dihina dicaci maki tanpa aku tahu apa salahku. Setiap orang fanatik dengan kelompoknya. Mereka mencari-cari celah menjatuhkan yang berbeda dengannya, bukan mencari penyelesaian untuk saling memahami.
Bagiku Islam adalah agama, undang2, cara berpikir dan cara hidup. Agama bukan hanya di mesjid. Hukum agama bukan hanya nikah, talak, ruju'. Islam mengatur segala sisi kehidupan manusia. Mulai dari kehidupan pribadi, rumah tangga dan masyarakat. Berkaitan dengan keyakinan, ibadah, sosial, politik dan budaya. Islam sudah membatasi yang boleh dan tidak boleh. Islam sudah memberikan garis2 besar tuntunan supaya sukses hidup dunia dan ahirat.
Islam melingkupi segala perihal hidup manusia bukan berarti semua kebutuhan manusia sudah dijelaskan dengan rinci di dalam Al Qur'an dan Hadis. Bukan pula berarti semua cabang ilmu beserta penjelasannya sudah ada dalam Al Quran dan Hadis. Ulama lah yang merincikan penjelasan Al Qur'an dan Hadis ke dalam kehidupan nyata dengan kaidah2 yang berlaku. Begitu juga dg ilmu alam, semua cabang ilmu tersebut sudah diisyaratkan dalam dua sumber utama agama Islam ini, tapi bukan penjabaran secara rinci.
Selain itu perenungan membaca Al Quran dan Hadis, menjadikannya hadir dalam kehidupan kita, adalah maksud inti dari agama. Agama tidak cukup sampai anda pikirkan, tapi amalkan!
Lalu di dunia nyata aku menjumpai orang yang mengaku paling benar caranya dalam beragama, paling benar keyakinannya dalam bertauhid. Mereka ini menuduh orang lain ahli bid'ah bahkan musyrik. Mereka mengaku satu2nya kelompok Islam yang selamat. Mereka menyerang yang berbeda dengan keras dan merasa dirinya lah yang paling benar. Mereka rela silaturrahmi putus demi menegakkan apa yg mereka yakini.
Di lain waktu aku menemukan orang yang merasa satu2nya yang memperjuangkan Islam. Cara dia lah yang paling benar. Cara yang lain salah. Cara dia yang paling sesuai dengan Al Qur'an dan Hadis. Mereka mengkafirkan semua sistem yang ada beserta yg ikut di dalamnya. Mereka ingin sistem yg sesuai dg Islam diterapkan dengan radikal, mengganti semua sistem dg sistem Islami. Mereka akan merendahkan dan menghina siapa yang tidak sependapat dengan mereka.
Lain kesempatan saya menemukan orang yang menganggap agama itu hanya urusan hamba dg makhluknya. Agama hanya ada di tempat ibadah. Nilai agama yang diterapkan di masyarakat hanya tentang budi pekerti. Agama tanpa syariat. Mereka selalu bicara berlagak ilmiyah. Syariat sudah tidak relevan lagi untuk zaman sekarang. Mereka menggalakkan hubungan baik antar agama. Semua agama punya tujuan baik. Maka ajaran Islam yang akan mengganggu umat lain menurut mereka adalah ajaran radikal.
Lain kelompok lain lagi ciri khasnya. Ada juga yang sangat mengkuduskan kiyai2nya. Bagi mereka kiyai2 ini suci dan tidak pernah salah. Kalau ada yang aneh pasti sang kiyai lebih tahu maslahatnya daripada umat manusia yg ada ini. Bagi mereka kiyai adalah wali, mempunyai karamah2 kesaktian luar biasa. Meraka mempunyai amalan2 khusus yang diajarkan oleh kiyai mereka. Kalau ada orang yang tidak setuju maka orang tersebut akan dibilang bodoh dan tidak mengerti agama. Ajaran mereka yg paling benar. Kelompok ini sangat benci Islam berpolitik, tapi ketika kiyai mereka berbicara politis mereka menganggap itu Islam dan Islam harus seperti itu. Mereka lupakan prinsip awal mereka bahwa Islam tidak berpolitik.
Di lain pihak ada yang dari partai politik Islam. Secara partai mengaku memperjuangkan syari'at Islam. Tapi secara kader mereka sentimen terhadap orang yang berbeda pandangan dengan mereka. Mereka terjebak untuk membela apa yang mereka yakini. Perjuangan lewat parlemen. Mereka membela demokrasi mati2an. Mereka menolak sejadi2nya bila ada yang mengatakan demokrasi hukum kafir dan membalas dg menghina lawan bicaranya. Bahkan pembelaan mereka kepada demokrasi lebih dari kaum sekuler sendiri. Mereka akan sinis bila mendengar kata2 hukum Islam dan khilafah. Bukan kah ironi orang yang mengaku memperjuangkan Islam tapi sentimen dengan yang berbau Islam?
Yah begitu lah kalau anda sesekali turun gunung, keluar tempurung, melihat dunia nyata. Anda akan stress melihat kenyataan yang jauh dari yang anda duga. Umat sudah terkelompok-kolompok. Sudah susah membedakan mana yang moderat mana yang garis keras. Semua menjadi garis keras kalau sudah membela kelompok masing2. Sampai di lidah mereka mengatakan membela Islam, tapi yang terungkapkan mereka hanya membela kelompok masing2 dan merendahkan yang lain.
Buat tadabbur dan renungan kita hari ini:
1. Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” Al-An’am [6] : 159
2. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal : 46)
3. Dan tidaklah sama (kesannya dan hukumnya) perbuatan yang baik dan perbuatan yang jahat. Tolaklah (kejahatan yang ditujukan kepadamu) dengan cara yang lebih baik apabila engkau berlaku demikian maka orang yang menaruh rasa permusuhan terhadapmu, dengan serta merta akan menjadi seolah-olah seorang sahabat karib. (Qs. Fussilat: 34)
4. Perkataan Imam Syafi'i: Pendapatku benar namun memungkinkan kesalahan, pendapat selainku salah namun memungkinkan kebenaran.
Catatan:
Penerawangan khusus pada orang Indonesia. Bukan kelompok2 yang berada di luar Indonesia yang sefikrah dg yang ada di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia punya selera sendiri dalam membela kelompoknya.
Dunia politik sebenarnya bukan duniaku. Tapi ketika politik berkaitan dengan Islam yg merupakan keyakinan dan studiku secara tidak langsung aku tertarik ke dalamnya. Sebagai pemula yang masih meraba-raba memasuki pemikiran politik, belajar dari media sosial sepertinya bukan langkah yang tepat. Karena di media sosial fitnah, tuduhan, klaim, bahkan hinaan adalah hal yg wajar. Siapa saja boleh bicara tanpa ada rasa beban, segan, rasa bersalah, malu dan rendah diri. Semuanya dengan bangga ingin mengatakan saya yang paling hebat dan paling benar.
Pada awalnya aku stress berat ternyata yang tidak sepikiran dengan aku itu banyak sekali. Aku stress karena apa yang aku pikirkan dihina dicaci maki tanpa aku tahu apa salahku. Setiap orang fanatik dengan kelompoknya. Mereka mencari-cari celah menjatuhkan yang berbeda dengannya, bukan mencari penyelesaian untuk saling memahami.
Bagiku Islam adalah agama, undang2, cara berpikir dan cara hidup. Agama bukan hanya di mesjid. Hukum agama bukan hanya nikah, talak, ruju'. Islam mengatur segala sisi kehidupan manusia. Mulai dari kehidupan pribadi, rumah tangga dan masyarakat. Berkaitan dengan keyakinan, ibadah, sosial, politik dan budaya. Islam sudah membatasi yang boleh dan tidak boleh. Islam sudah memberikan garis2 besar tuntunan supaya sukses hidup dunia dan ahirat.
Islam melingkupi segala perihal hidup manusia bukan berarti semua kebutuhan manusia sudah dijelaskan dengan rinci di dalam Al Qur'an dan Hadis. Bukan pula berarti semua cabang ilmu beserta penjelasannya sudah ada dalam Al Quran dan Hadis. Ulama lah yang merincikan penjelasan Al Qur'an dan Hadis ke dalam kehidupan nyata dengan kaidah2 yang berlaku. Begitu juga dg ilmu alam, semua cabang ilmu tersebut sudah diisyaratkan dalam dua sumber utama agama Islam ini, tapi bukan penjabaran secara rinci.
Selain itu perenungan membaca Al Quran dan Hadis, menjadikannya hadir dalam kehidupan kita, adalah maksud inti dari agama. Agama tidak cukup sampai anda pikirkan, tapi amalkan!
Lalu di dunia nyata aku menjumpai orang yang mengaku paling benar caranya dalam beragama, paling benar keyakinannya dalam bertauhid. Mereka ini menuduh orang lain ahli bid'ah bahkan musyrik. Mereka mengaku satu2nya kelompok Islam yang selamat. Mereka menyerang yang berbeda dengan keras dan merasa dirinya lah yang paling benar. Mereka rela silaturrahmi putus demi menegakkan apa yg mereka yakini.
Di lain waktu aku menemukan orang yang merasa satu2nya yang memperjuangkan Islam. Cara dia lah yang paling benar. Cara yang lain salah. Cara dia yang paling sesuai dengan Al Qur'an dan Hadis. Mereka mengkafirkan semua sistem yang ada beserta yg ikut di dalamnya. Mereka ingin sistem yg sesuai dg Islam diterapkan dengan radikal, mengganti semua sistem dg sistem Islami. Mereka akan merendahkan dan menghina siapa yang tidak sependapat dengan mereka.
Lain kesempatan saya menemukan orang yang menganggap agama itu hanya urusan hamba dg makhluknya. Agama hanya ada di tempat ibadah. Nilai agama yang diterapkan di masyarakat hanya tentang budi pekerti. Agama tanpa syariat. Mereka selalu bicara berlagak ilmiyah. Syariat sudah tidak relevan lagi untuk zaman sekarang. Mereka menggalakkan hubungan baik antar agama. Semua agama punya tujuan baik. Maka ajaran Islam yang akan mengganggu umat lain menurut mereka adalah ajaran radikal.
Lain kelompok lain lagi ciri khasnya. Ada juga yang sangat mengkuduskan kiyai2nya. Bagi mereka kiyai2 ini suci dan tidak pernah salah. Kalau ada yang aneh pasti sang kiyai lebih tahu maslahatnya daripada umat manusia yg ada ini. Bagi mereka kiyai adalah wali, mempunyai karamah2 kesaktian luar biasa. Meraka mempunyai amalan2 khusus yang diajarkan oleh kiyai mereka. Kalau ada orang yang tidak setuju maka orang tersebut akan dibilang bodoh dan tidak mengerti agama. Ajaran mereka yg paling benar. Kelompok ini sangat benci Islam berpolitik, tapi ketika kiyai mereka berbicara politis mereka menganggap itu Islam dan Islam harus seperti itu. Mereka lupakan prinsip awal mereka bahwa Islam tidak berpolitik.
Di lain pihak ada yang dari partai politik Islam. Secara partai mengaku memperjuangkan syari'at Islam. Tapi secara kader mereka sentimen terhadap orang yang berbeda pandangan dengan mereka. Mereka terjebak untuk membela apa yang mereka yakini. Perjuangan lewat parlemen. Mereka membela demokrasi mati2an. Mereka menolak sejadi2nya bila ada yang mengatakan demokrasi hukum kafir dan membalas dg menghina lawan bicaranya. Bahkan pembelaan mereka kepada demokrasi lebih dari kaum sekuler sendiri. Mereka akan sinis bila mendengar kata2 hukum Islam dan khilafah. Bukan kah ironi orang yang mengaku memperjuangkan Islam tapi sentimen dengan yang berbau Islam?
Yah begitu lah kalau anda sesekali turun gunung, keluar tempurung, melihat dunia nyata. Anda akan stress melihat kenyataan yang jauh dari yang anda duga. Umat sudah terkelompok-kolompok. Sudah susah membedakan mana yang moderat mana yang garis keras. Semua menjadi garis keras kalau sudah membela kelompok masing2. Sampai di lidah mereka mengatakan membela Islam, tapi yang terungkapkan mereka hanya membela kelompok masing2 dan merendahkan yang lain.
Buat tadabbur dan renungan kita hari ini:
1. Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” Al-An’am [6] : 159
2. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal : 46)
3. Dan tidaklah sama (kesannya dan hukumnya) perbuatan yang baik dan perbuatan yang jahat. Tolaklah (kejahatan yang ditujukan kepadamu) dengan cara yang lebih baik apabila engkau berlaku demikian maka orang yang menaruh rasa permusuhan terhadapmu, dengan serta merta akan menjadi seolah-olah seorang sahabat karib. (Qs. Fussilat: 34)
4. Perkataan Imam Syafi'i: Pendapatku benar namun memungkinkan kesalahan, pendapat selainku salah namun memungkinkan kebenaran.
Catatan:
Penerawangan khusus pada orang Indonesia. Bukan kelompok2 yang berada di luar Indonesia yang sefikrah dg yang ada di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia punya selera sendiri dalam membela kelompoknya.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas masukan dan pendapat anda, semoga bermanfaat...