Memahami Konflik Mesir

Kalau ingin memahami konflik ini tidak cukup dengan melihat zahirnya saja..
Harus terlebih dahulu paham latar belakangnya apa..
Harus terlebih dahulu paham latar belakangnya apa..
Harus terlebih dahulu tahu tokoh2nya siapa dan motifnya apa..
Harus bisa membedakan masalah pokok dan sekunder..
1. Zahirnya ini adalah perselisihan sesama muslim..
2. Zahirnya ini adalah perebutan kekuasaan..
Latar belakang berlangsungnya demo selama 45 hari ini adalah kebencian dan ketidaksukaan musuh2 Islam ketika syariat Islam itu ditegakkan. Tampak dengan jelas bagaimana selama ini (sebelum revolusi) Islam itu ditekan dg keras dan tidak boleh muncul ke permukaan. Aktivist Islam sama sekali tidak boleh ikut pemilu. Ulama yg menentang pemerintah ditangkap dan tak sedikit yg dihukum mati. Setelah revolusi, MPR pilihan rakyat yang mayoritas aktivis Islam dibubarkan tanpa ada alasan. Presiden terpilih yg mewakili golongan Islam dan baru menjabat satu tahun dijatuhkan dengan alasan dan proses yg sama sekali tidak masuk akal. Undang-undang Negara yg telah direferendum oleh seluruh rakyat mesir dibatalkan. Padahal undang-undang ini dibuat oleh pemikir-pemikir terbaik Mesir termasuk ulama-ulama utusan Azhar. Contoh yang paling jelas terhadap ketidakadilan ini adalah semua media2 Islami dibredel.
Dapat kita simpulkan dari latar belakang tadi bahwa rakyat Mesir mampu bertahan walau terus dizalimi karena keinginan untuk lepas dari rezim diktator. Lepas dari penindasan. Kemerdekaan mengeluarkan pendapat. Memperjuangkan keadilan. Membangun negara yang madani dan menolak negara polisi. Rakyat Mesir ingin presiden yg mereka pilih dan undang-undang yg mereka tetapkan sendiri. Kebebasan melangsungkan negara tanpa didikte pihak-pihak asing. Kalau mereka mundur sekarang dapat dipastikan rezim diktator akan kembali. Umat Islam akan lebih ditekan bahkan dibabat sampai habis. Pantaskah semua ini diperjuangkan?
Tokoh-tokoh kudeta adalah musuh Islam dari dalam dan luar Mesir. Dari dalam adalah mereka yg tidak suka syariah Islam diterapkan. Mereka terdiri dari kaum liberal, komunis dan koptik. Musuh yg lain adalah antek2 mubarak yang takut kepentingan bisnis dan jabatan mereka terganggu.
Musuh dari luar adalah Israel karena kepentingan mereka terhadap Palestina. Saat ini negara satu-satunya yg dapat menghambat segala kepentingan mereka adalah Mesir. Ditambah ketergantungan mereka kepada gas Mesir. Sebab itu lah Israel negara pertama memberi ucapan selamat kepada kudeta Mesir. Selanjutnya Amerika yg ingin menguasai kebijakan ekonomi dan politik Timur Tengah sekaligus menjaga tanggungjawab mereka kepada Israel. Selanjutnya adalah negara-negara teluk yang takut menyebarnya Arab Springs ke negara mereka. Terutama negara Arab Saudi. Arab Spings (musim semi Arab ketika jatuhnya para diktator) sukses terjadi di Mesir. Mesir juga berpotensi menguasai pangsa pasar ekonomi di teluk. Negara-negara inilah yg mengucurkan dana besar-besaran kepada boneka-boneka kudeta mereka.
Tokoh-tokoh penentang kudeta dipimpin oleh jamaah Ikhwan Muslimin. Karena mereka lah yang terus memperjuangkan kebebasan bagi setiap rakyat mesir dan menolak kediktatoran sejak 60 tahun yang lalu. Sudah banyak ulama dan pemimpin mereka yg ditangkap dan dibunuh. Hal ini mendapat simpati yg sangat banyak dari rakyat Mesir. Mereka menang disetiap pemilu. Pemilu yang adil tanpa kecurangan. Kepercayaan terhadap mereka terus bertambah melihat kezaliman terhadap mereka dan ketabahan mereka menerimanya. Bayangkan, IM yg hanya berjumlah paling banyak 1 juta orang didukung oleh berpuluh juta rakyat mesir.
Masalah pokok dari konflik adalah perjuangan memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan bangsa Mesir untuk mengeluarkan pendapatnya dan mengatur negaranya dengan mandiri. Menghapuskan kediktatoran dan ketidakadilan.
Masalah sekunder atau masalah yg mengikut kepada masalah pokok ada beberapa hal. Pertama keharusan kembalinya Mursi ke kursi presiden karena dg begitu lah proses demokrasi bisa terus berlanjut. Kedua As Sisi dan geng hanya lah boneka musuh-musuh Islam, jadi walaupun sama-sama muslim tapi satu pihak adalah kaki tangan musuh Islam, bermaksud menghancurkan Islam. Ketiga dan lain2 hingga masalah Syekh Azhar. Kebanyakan kita berkutat dalam masalah sekunder hingga lupa apa masalah pokok.
Catatan penting:
1. Kudeta terhadap presiden hanya mendengarkan satu belah pihak, yg mana mereka adalah oposisi yg kalah dalam proses demokrasi.
2. Ini bukan membela demokrasi semata tapi memperjuangkan kemerdekaan untuk masa-masa yg akan datang.
3. Ini membela Islam karena kalau bukanlah karena syari'at Islam dan keberpihakan Mursi kepada Palestina tidak mungkin beliau ditumbangkan.
4. Pada masa mubarak undang-undang Mesir berdasarkan Islam, kemudian pada undang-undang yang baru diganti dengan berdasarkan syari'ah Islam. Dan mereka bermaksud menghapus semua yg bernafaskan Islam dan diganti dengan sekuler. Ini tentu suatu kemunduran yg lebih parah dari sebelumnya.
Semoga bermanfaat...........
harus byk2 membaca hal2 mendasar, biar ga gegabah
BalasHapusdan itu artinya harus paham juga ilmu syariat terkait politik
BalasHapussyahwat politik,,,
BalasHapus