Tragedi Paris Sebuah Propaganda?

Perkembangan Islam di Eropa sana yang begitu pesat telah membuat para ekstrimis anti Islam hilang akalnya. Mereka tega mengorbankan nyawa-nyawa tak berdosa untuk membangun setiap propaganda. Hal yang sama dan kemudian telah dibuktikan kebenarannya pada peristiwa WTC yang dimaklumi seluruh dunia. Atau peristiwa-peristiwa pemboman di Indonesia maupun Mesir (sebagai tempat domisili saya sekarang) semua satu tujuan untuk mendiskreditkan Islam dan kaum muslimin. Inti kesimpulan yang mereka inginkan adalah apabila seorang muslim itu taat dan patuh pada ajaran agamanya maka bersiaplah menghadapi terror yang dimunculkannya.

Perancis yang dikenal sebagai ‘negeri muslim’ Eropa karena banyaknya populasi muslim disana, tentu saja akan menjadi sampel yang pas bagi mereka untuk mempatenkan kampanye mereka, bahwa jika muslim telah masuk ke lingkungan kalian maka bersiaplah menghadapi kekacauan dan kehancuran. Tragedi Perancis kali ini hanya satu dari sederet tragedi yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Dan mereka tidak akan pernah berhenti hingga dakwah Islam itu lenyap dari peredaran di belahan bumi manapun.

Siapa saja yang tertelan propaganda ini? Siapa saja yang terkena dampaknya?

Kelompok pertama adalah orang-orang Islam yang lurus, yang berghirah tinggi kepada Islam tapi bodoh soal pemahaman agama. Sayangnya orang-orang seperti mereka ini akan membenarkan tindakan terror ini. Mereka akan membenarkan bahwa memang umat Islam pelakunya sebagai balasan terhadap apa yang terjadi di negri-negri Muslim, dan itu sebuah balasan yang pantas. Mereka digiring dan masuk perangkap permainan para ahli konspirasi. Mereka akan menjadi bumerang bagi umat Islam sendiri. Mereka membahayakan keselamatan saudara-saudara muslim mereka di Prancis dan keberlangsungan dakwah Islam disana. Padahal membunuh orang-orang tidak bersalah seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak pernah ada di dalam Islam….!

Kelompok kedua adalah orang-orang Islam yang memendam dendam dan prasangka buruk kepada sesama muslim atas dasar persaingan kelompok. Atau orang-orang muslim yang memang suka cari muka di depan Barat. Atau orang-orang muslim yang memang sudah terwarnai oleh pemikiran Barat (sekuler – liberal). Mereka akan membenarkan bahwa itu memang perbuatan muslim tapi bukan dari kelompok mereka. Mereka akan ikut mengkampanyekan anti Islam garis keras, anti teroris Islam, bahkan anti syari’at Islam. Mereka akan ikut-ikuan menuduh para mujahidin sebagai biang kerusakan walaupun mereka tahu bahwa para mujahidin ini sedang berjuang membela agama dan negaranya. Meraka akan mengamini ucapan Barat bahwa syari’at Islam bila ditegakkan maka akan muncul keangkeran luar biasa. Walaupun semua yang mereka sangkakan itu tidak pernah terbukti. Mereka ini selalu menjadi tentara yang bagus bagi para ekstrimis ahli konspirasi ini.

Kelompok ketiga adalah orang-orang di luar Islam yang tidak mengenal ajaran Islam dan hanya tahu Islam dari penampakan luar umat Islam hari ini saja. Bagi mereka tidak ada alasan untuk tidak mempercayai propaganda ini. Bagaimana tidak? Lihatlah kondisi umat Islam di negri-negri muslim saat ini. Mereka tega menumpahkan ribuan darah manusia untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan politik. Mereka tega merampas uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri. Berbagai bentuk korupsi dari tingkat desa hingga negara terjadi dimana-mana. Perang saudara dan perpecahan hal yang biasa. Perampokan, pembunuhan dan perkelahian brutal kerap terjadi. Tidak ada keamanan, kedisiplinan, kebersihan dan peraturan. Rakyat terkungkung oleh kemiskinan dan kebodohan. Lengkap sudah gambaran masyarakat Islam sebagai masyarakat barbar. Di Barat sana gambaran ini selalu mereka angkat di film2 mereka. Ini kesalahan siapa? Sebelum menunjuk orang lain haruslah koreksi diri sendiri dulu. Sudahkah kita mencerminkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari? Kalau belum maka sadarilah bahwa kita telah berperan menyebabkab kesalah-pahaman umat di luar Islam terhadap ajaran Islam. Dalam artian kita telah berperan menghambat sampainya ajaran Islam yang benar kepada mereka.


Untuk itu umat Islam harus cerdas dalam menerima setiap peristiwa. Jangan gampang terpancing dan dijebak musuh sehingga merugikan umat Islam sendiri dan keberlangsungan dakwah yang sedang dibangun dengan susah payah. Semoga Allah Ta’ala menjaga saudara-saudara kita disana dan menguatkan mereka menghadapi badai ini. Amin….

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru