Arab dan Risalah Islam

Belakangan semakin marak selentingan bernuansa anti arab bahkan dari kalangan umat Islam sendiri. Propaganda ini semakin sering kita dengar dari para cendekiawan muslim Indonesia. Bahkan mereka sampai pada konklusi bahwa Nabi Muhammad Saw diturunkan pada bangsa Arab karena mereka sebobrok2nya bangsa di muka bumi. Na'udzubillah.

Saya akan maklum kalau yang berkata demikian adalah mereka yang notabene hasil didikan orientalis barat. Cuma saya tidak habis pikir kalau yang berkata begitu malah hasil didikan timur tengah sendiri khususnya al Azhar asy Syarif. Padahal diajarkan baik di bangku kuliah maupun durus di mesjid2 bahwa Nabi Muhammad Saw berasal dari garis darah keluarga terbaik dalam kabilahnya, kabilah terbaik dari bangsanya, bangsa terbaik dari seluruh bangsa2 yang ada di dunia.

Tidak sedikit hadis2 yang menegaskan hal ini, diantaranya :

إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل و اصطفى قريشا من كنانة و اصطفى من قريش بني هاشم و اصطفاني من بني هاشم.

Hadis lain:

إن الله اصطفى من ولد إبراهيم إسماعيل،  و اصطفى من ولد إسماعيل بني كنانة، و اصطفى من بني كنانة قريشا، و اصطفى من قريش بني هاشم، و اصطفاني من بني هاشم.

Hadis lain:
يا سلمان. لا تبغضني فتفارق دينك، قلت: يا رسول الله كيف أبغضك وبك هدانا الله؟  قال: تبغض العرب فتبغضني.

Hadis2 ini bukan dimaksudkan untuk berbangga2 diri dan merasa superior di atas yang lain, melainkan hanya pelajaran kepada orang2 bodoh yang tidak paham kemuliaan Nabi Saw nasaban wa hasaban. Karena Beliau Saw lah yang pertama sekali dan paling keras melarang untuk sombong dan berbangga diri.

Rasulullah Saw diutus dari rahim bangsa Arab karena keutamaan2 yang mereka miliki. Bangsa Arab adalah bangsa yang memiliki peradaban tertinggi dibandingkan peradaban lain dari segi pemikiran, bahasa, akhlak dan mental. Karena mereka terkenal dengan jiwa kedermawanan yang tinggi. Bersangatan dalam menjaga kemuliaan dan harga diri. Sangat keras dan tegas dalam memegang janji. Keberanian dan pengorbanan yang luar bisa dalam menegakkan keadilan. Kemahiran berkuda dan berperang. Tata bahasa yang sangat tinggi yang tidak bisa dibandingkan dg bahasa manapun.

Subhat kebencian terhadap Arab adalah propaganda yang sengaja dihembuskan oleh mereka yang sebenarnya memiliki niat buruk kepada Islam. Mereka ingin memecah belah Islam yang seperti satu bangunan kokoh kepada kelompok2 kecil berdasarkan batas teritorial. Hingga muncullah permusuhan sesama muslim berdasarkan wilayah. Masing-masing merasa bangga dengan bangsa dan wilayahnya. Lalu kembali membanggakan budaya2 jahiliah yang bertentangan dg Islam dengan dalih beginilah corak Islam daerah saya. Nilai2 dan tuntunan agama sedikit demi sedikit mereka kelompokkan kepada budaya Arab, dimusuhi dan dijauhi.

Salah satu target mereka adalah menjauhkan bahasa Arab dari kehidupan umat Islam. Mengucilkannya di sudut hanya sebagai bahasa beribadah yang tidak dipahami artinya. Mencampakkannya dari posisi sebagai bahasa keilmuan dan persatuan umat Islam. Melepaskannya sebagai kunci kebangkitan ruh2 islami. Bahkan target ini juga diberlakukan bagi orang arab sendiri (agar mereka hanya paham bahasa arab pasar yang sama sekali tidak kompeten untuk keilmuan).

Mengapa? Karena bahasa Arab adalah bahasa risalah Islam, bahasa al Qur'an dan Sunnah Nabinya. Kita tidak akan pernah sampai kepada pemahaman yg dikehendaki Islam tanpa bahasa Arab. Karena terjemahan sangat tidak mampu menghadirkan makna bahasa aslinya.

Mengapa? Karena bahasa Arab juga merupakan bahasa persatuan Islam. Bahasa yang mampu mengikat persaudaraan daerah2 muslim. Negara Mesir (bangsa Qibti) yang bukan bangsa Arab menjadi Arab karena mereka berbicara dengan bahasa Arab. Artinya seorang muslim akan menjadi satu dalam arab ketika mereka berbicara bahasa Arab. Arab bukan lagi sebuah bangsa tapi sebuah persatuan. Begitulah kira-kira kesimpulan pan-arabisme yang diusung oleh Jamaluddin al Afghani beberap dekade yang lalu.

Salah satu metode orientalis dalam mengkaji Islam adalah dengan membandingkannya dengan keadaan umat saat ini. Mereka bermaksud menanamkan citra buruk kepada Islam sebagai penyebab keterbelakangan, ketertinggalan dan segala kebobrokan. Darimana risalah Islam ini? Siapa pembawanya? Siapa yang menyebarkannya? Arab.

Dengan sengaja mereka mengabaikan faktor2 nyata yang menyebabkan terpuruknya negri2 muslim. Mereka lupa bahwa nilai2 Islam tidak berwujud saat ini, bahkan dimusuhi oleh para pemuja kekuasaan. Mereka lupa bahwa lingkungan dan cara berpikir masyarakat dibentuk oleh sistem yang rusak yang dipegang oleh orang2 munafik dan para diktator. Mereka melupakan bagaimana jamaah, ormas dan partai Islam yang ingin melakukan perbaikan diberantas, ditangkapi, dipenjara, disiksa bahkan dibantai secara massal.

Cara berpikir yang aneh ketika ada yang sangat anti dan benci kepada watak dan sistem yang ada di masyarakat Arab saat ini, tapi mereka memusuhi orang2 yang ingin melakukan perbaikan dengan ikut2an latah menuduh mereka pencari kekuasaan dengan menjual agama bahkan teroris. Sungguh ini merupakan syubhat yang terus diulang2 oleh pembenci tegaknya kebenaran semenjak dahulu kala.

Syubhat yang diarahkan pada diri da'i:

"Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang ingin menjadi orang yang lebih mulia daripada kamu." al Mukminun: 24
"Dia tidak lain hanya seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah." al Mukminun: 38

Syubhat yg diarahkan pada pengikutnya:

"Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia biasa seperti kami, dan kami tidak melihat orang yg mengikuti engkau, melainkan orang yang hina di antara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun di atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah seorang pendusta." Hud: 27

Subhat yg diarahkan pada manhaj yang dibawa:

"Dan orang2 kafir berkata, ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan olehnya, dibantu oleh orang2 lain. Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. Dan mereka berkata, itu hanya dongeng2 orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang." al Furqan: 4-5

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru