Generasi yang Tertipu
Sebuah pemahaman sederhana yang saya dapatkan di kuliah hari ini adalah jawaban dari pertanyaan 'kenapa budaya dan peradaban Indonesia lebih banyak dipelajari, dibahas dan ditulis oleh ilmuwan2 Barat daripada Arab?'
Jawabannya adalah karena Indonesia merupakan sebuah kawasan muslimin yang sangat potensial dengan jumlah populasi yang sangat besar. Kristenisasi atau paling kurang menjauhkan umat muslim dari aqidah agamanya sebagai titik tolak kebangkitan bangsa2 muslim adalah tujuan dari para orientalis (dalam bahasa arab mustasyriqin).
Istisyraq atau kajian ketimuran yang diampu oleh para orientalis adalah pembahasan dan penelitian terhadap negri2 timur secara umum dan dunia Islam secara khusus, mulai dari keadaan sosial dan ekonomi, perjalanan sejarah, agama dan kepercayaan, kelompok2 yang ada, kebudayaan dan kecendrungan, bahasa dan lain-lain.
Kelemahan umat Islam dari segala sisi mulai dari ekonomi, politik, ideologi, krisis percaya diri dan dekadensi akhlak adalah muara dari kajian mereka. Hal yang mana mengantarkan barat kepada penjajahan fisik terhadap sumber daya alam dan penjajahan maknawi pada pemikiran rakyat Indonesia.
Maka digambarkanlah bagaimana Islam itu sebab dari keterbelakangan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus merubah pemahaman keislaman mereka jika ingin maju dengan yang sesuai dengan pemikiran barat. Lalu mereka mengadu domba kelompok2 Islam yang ada untuk melemahkan Islam dan membuat umat Islam sibuk dengan perdebatan berkepanjangan hingga lupa dengan kebangkitan, kemajuan dan kemandirian.
Cuci otak westernisasi inilah yang banyak menghinggapi anak2 muda Indonesia. Generasi yang terbaratkan. Mereka menganggap bahwa segala kemajuan mulai dari teknologi, kebudayaan, kepercayaan dan gaya hidup modren semuanya dari barat. Mereka lalu meninggalkan pemahaman Islam dan menganggapnya penyebab kemunduran. Lalu mereka mengunci Islam hanya berupa ibadah mahdah di tempat2 ibadah. Islam tidak lagi mengatur kehidupan sebagaimana fungsi aslinya. Lalu mereka mengagung-agungkan barat yang telah menerbitkan kajian ketimuran dan menganggapnya sebuah perhatian kepada Indonesia. Kemudian mereka bandingkan dengan Arab yang belum pernah sampai ketingkat itu mempelajari Indonesia. Sungguh menyedihkan mereka yang telah tertipu. Mereka ini lebih berbahaya dari penjajah dan orientalis itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas masukan dan pendapat anda, semoga bermanfaat...