KABAIR WAL MAZHALIM
(Dosa-Dosa Besar & Kezaliman)

PENDAHULUAN

Sepantasnyalah kita bersyukur kepada Allah SWT, sebagai zat pencipta kita. Karena kita telah diberikan kelebihan dan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk dalam hidup ini. Kemampuan ini mampu mengantarkan umat manusia ke tingkat makhluk yang dicintai Allah. Manusia dengan akal pikirannya mampu memilah mana yang perintah Allah dan mana larangan Allah. Ketika manusia berhasil melawan syahwat mereka dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah, manusia akan mendapatkan derajat yang tinggi dihadapanNya.

Makhluk selain manusia, terbentuk sebagai makhluk yang telah terprogram secara total oleh Allah, tanpa diberikan kemampuan untuk melakukan pilihan. Dan puas menjadi makhluk yang mengalir di horison koridor yang telah dibentangkan oleh Allah SWT baginya. Mereka tidak diberikan akal sebagaimana manusia, jalan hidup mereka telah ditentukan oleh takdir, maka tidak ada istilah yang taat atau yang kafir.

Namun dalam perjalanan hidupnya umat manusia selalu berbuat dosa, tidak ada manusia biasa selain Nabi Muhammad SAW (maksum) yang tidak pernah melakukan dosa maupun kezaliman, disengaja maupun tidak sengaja. Namun Allah Maha Pengampun, selalu memaafkan kesalahan manusia jika mereka bertaubat. Karena itulah manusia tidak boleh putus asa jika telah melakukan dosa

DOSA KECIL DAN DOSA BESAR

Dosa itu menurut Imam Mutawalli Sya’rawi terbagi kepada dosa besar dan dosa kecil, demikian juga sebagaimana kita pahami dari firman Allah,
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (an nisaa:31)

1. Dosa kecil

Dosa-dosa kecil berkaitan dengan pelanggaran terhadap hal-hal yang ringan atau yang paling ringan seperti "al lamam" 'kelalaian dan kekhilafan'.

Dosa kecil adalah dosa-dosa yang tidak sampai ke derjat dosa-dosa besar, atau dosa yang tidak ada ancaman hukuman, laknat, kemarahan, dan kekafiran dari Allah SWT.

Dosa-dosa kecil dapat terhapuskan dengan melakukan ibadah dan amal perbuatan baik, ibadah shalat ke ibadah shalat yang lain adalah menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang terlanjur dilakukan di antara keduanya, shalat jum'at ke shalat jum'at yang berikutnya menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang terlanjur dilakukan di antara kedua masa itu, dan dari satu ibadah puasa Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menjadi penghapus bagi dosa-dosa kecil yang terlanjur dilakukan pada masa di antara keduanya. Namun dengan syarat tidak terus menerus melakukan dosa-dosa kecil itu.

Karena Allah SWT telah berfirman:
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana".(an nisaa’:17)

2. Dosa Besar


Para ulama berpendapat dosa besar adalah: “Suatu perbuatan yang pelakunya diberikan ancaman oleh Allah SWT akan dijatuhi adzab di akhirat nanti, atau suatu perbuatan yang diancam akan dikenakan hadd”.

Dosa besar adalah setiap maksiat yang telah ditetapkan di dalam Al Quran, sunnah, atau ijma’ para ulama, yang Allah telah menjadikan bagi pelakunya (had) hukuman langsung di dunia, atau dijanjikan azab yang keras di akhirat.

Akan halnya dosa besar tidak bisa dihapuskan hanya dengan amal baik yang kita lakukan, kita harus segera bertaubat dan menyatakan penyesalan yang tulus kepada Allah atas dosa yang telah kita lakukan.

Allah berfirman:
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An nisaa: 18)

Allah SWT saat menganugerahkan kepada manusia, sang makhluk yang berkuasa atas makhluk lain di dunia ini, potensi untuk melakukan pilihan bebas; akan amat senang jika manusia datang dan bersimpuh di hadapan Rabb-nya dengan sepenuh hati dan kesukarelaan dirinya.

MACAM-MACAM DOSA BESAR

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ (البخارى)
وقال ابن عباس رضي الله عنهما: هي إلى السبعين أقرب منها إلى السبع

Rasulullah SAW bersabda: “jauhilah oleh tujuh (dosa besar) yang mengekalkan. Sahabat bertanya: apa itu wahai Rasulallah? Nabi bersabda: syirik kepada Allah, perbuatan sihir, membunuh diri yang diharamakan oleh Allah kecuali dengan haq, makan riba, makan harta anak yatim, kabur saat perang berlangsung, dan menuduh wanita baik-baik berbuat zina.(al Bukhari)
Dan Ibnu Abbas r.a berkata: dosa besar itu ada tujuh puluh dan yang paling besarnya adalah yang tujuh tadi.

1. .الشرك بالله (Menyekutukan Allah atau Syirik)
2. . قتل النفس Membunuh Manusia
3. . السحر Melakukan Sihir
4. . ترك الصلاة Meninggalkan Shalat
5. . منع الزكاة Tidak Mengeluarkan Zakat
6. . إفطار يوم من رمضان بلا عذر Tidak Berpuasa ketika bulan Ramadhan tanpa alasan yang kuat
7. . ترك الحج مع القدرة عليه Tidak Mengerjakan Haji Walaupun Berkecukupan
8. . عقوق الوالدين Durhaka Kepada Ibu Bapa
9. هجر الأقارب Memutuskan Silaturahim
10. . الزنا Berzina
11. . اللواط Melakukan Sodomi atau Homoseksual
12. . الربا Memakan Riba
13. أكل مال اليتيم وظلمه Memakan Harta Anak Yatim
14. الكذب على الله عز وجلوعلى رسوله صلى الله عليه وسلم Mendustakan Allah S.W.T dan Rasul-Nya
15. . الفرار من الزحف Lari dari Medan Perang
16. غش الإمام الرعية وظلمه لهم Pemimpin Yang Penipu dan Kejam
17. الكبر Sombong
18. . شهادة الزور Saksi Palsu
19. . شرب الخمر Meminum minuman beralkohol
20. . القمار Berjudi
21. . قذف المحصنات Menuduh orang baik melakukan Zina
22. . الغلول من الغنيمة Menipu harta rampasan Perang
23. . السرقة Mencuri
24. . قطع الطريق Merampok
25. . اليمين الغموس Sumpah Palsu
26. . الظلم بأكل أموال الناس Berlaku Zalim
27. . المكاس Pemungut cukai yang Zalim
28. . أكل الحرام وتناوله على أي وجه كان Makan dari harta yang Haram
29. . أن يقتل الإنسان نفسه Bunuh Diri
30. . الكذب في غالب أقواله Berbohong
31. 31. القاضي السوء Hakim yang Tidak adil
32. . أخذ الرشوة على الحكم Memberi dan menerima sogok
33. . تشبه النساء بالرجال وتشبه الرجال بالنساء Wanita yg menyerupai Lelaki dan sebaliknya
34. . الديوث المستحسن على أهله Membiarkan istri, anaknya atau anggota keluarganya yang lain berbuat mesum dan memfasilitasi anggota keluarganya tersebut untuk berbuat mesum
35. . المحلل والمحلل له Menikahi wanita yang telah bercerai agar wanita tersebut nantinya bisa kembali menikah dengan suaminya terdahulu
36. . عدم التنزه من البول Tidak melindungi pakaian dan tubuhnya dari terkena hadas kecil seperti air kencing atau kotoran
37. . الرياء Riya atau suka pamer
38. . التعلم للدنيا وكتمان العلم Ulama yang memiliki ilmu namun tidak mau mengamalkan ilmunya tersebut untuk orang lain
39. . الخيانة Berkhianat
40. . المنان Mengungkit-Ungkit Pemberian
41. . التكذيب بالقدر Mangingkari Takdir Allah SWT
42. . التسمع على الناس وما يسرون Mencari-cari Kesalahan Orang lain
43. . النمام Menyebarkan Fitnah
44. . اللعان Mengutuk Umat Islam
45. . الغدر وعدم الوفاء بالعهد Mengingkari Janji
46. . تصديق الكاهن والمنجم Percaya Kepada Sihir dan Nujum
47. . نشوز المرأة على زوجها Durhaka kepada Suami
48. . التصوير Membuat patung
49. . اللطم والنياحة وشق الثوب Menamparkan pipi dan meratap jika terkena bala
50. . البغي Menggangu Orang lain
51. . الاستطالة على الضعيف Berbuat Zalim terhadap yg lemah
52. . أذى الجار Menggangu Tetangga
53. . أذى المسلمين وشتمهم Menyakiti dan Memaki Orang Islam
54. . أذية عباد الله والتطول عليهم Derhaka kepada Hamba Allah S.W.T dan menggangap dirinya baik
55. . إسبال الإزار والثوب Memakai pakaian labuhkan Pakaian
56. . لبس الحرير والذهب للرجال Lelaki yang memakai Sutera dan Emas
57. . إباق العبد Seorang hamba yang lari dari Tuannya
58. . الذبح لغير الله عز وجل Sembelihan Untuk Selain Dari Allah S.W.T
59. . من ادعى إلى غير أبيه وهو يعلم Seorang yang mengaku bahwa seseorang itu adalah ayahnya namun dia tahu bahwa itu tidak benar
60. . الجدل والمراء واللدد Berdebat dan Bermusuhan
61. . منع فضل الماء Enggan Memberikan Kelebihan Air
62. . نقص الكيل والذرع Mengurangi Timbangan
63. . الأمن من مكر الله Merasa Aman Dari Kemurkaan Allah S.W.T
64. . أذية أولياء الله menzalimi wali-mali Allah
65. . تارك الجماعة فيصلي وحده Meninggalkan Sholat Berjemaah tanpa alasan yang kuat
66. . الإصرار على ترك صلاة الجمعة والجماعة من غير عذر Meninggalkan Sholat Jumaat tanpa alasan yang kuat
67. . الإضرار في الوصية Merebut hak warisan yang bukan miliknya
68. . المكر والخديعة Menipu
69. . من جس على المسلمين ودل على عورتهم Mengintip Rahasia dan Membuka Rahasia Orang Lain
70. سب أحد من الصحابة رضوان الله عليهم Mencela Nabi dan Para Sahabat Beliau

KAREKTERISTIK KEZALIMAN

Kezaliman terbagi kepada 5 macam:
1. Zalim kepada anak yatim

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (an nisaa: 10)

2. Merampas tanah yang bukan hak kita

مَنْ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ
Barang siapa mengambil sejengkal tanah dengan zalim, maka Allah akan mengalungkannya di hari kiamat setebal tujuh lapis bumi

3. Menzalimi tubuh sendiri maupun orang lain

ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُمْ صَلَاةً مَنْ تَقَدَّمَ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَرَجُلٌ أَتَى الصَّلَاةَ دِبَارًا وَالدِّبَارُ أَنْ يَأْتِيَهَا بَعْدَ أَنْ تَفُوتَهُ وَرَجُلٌ اعْتَبَدَ مُحَرَّرَهُ

4. Merampas harta yang bukan hak kita

وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَبْصَارَهُمْ فِيهَا حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ (البخارى) النهب : هو أخذ الرجل ما ليس له جهارا وقهرا

5. Membiarkan orng lain dizalimi tanpa membantunya

مَنْ أُذِلَّ عِنْدَهُ مُؤْمِنٌ فَلَمْ يَنْصُرْهُ وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَنْصُرَهُ أَذَلَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (أحمد)

PENUTUP

Sebagimana yang telah dijelaskan oleh ayat 18 surat an nisaa tadi bahwa tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang", dosa kecil yang dilakukan dengan sengaja dan secara terus menerus, maka dosa kecil itu berubah statusnya menjadi dosa besar. Kemudian, jika kita tidak menjauhkan diri dari dosa besar, dan kita juga melakukan dosa kecil, apa yang akan terjadi? Para ulama berpendapat: di antara bentuk kasih sayang Allah SWT terhadap manusia adalah ketentuan berikut ini: tidak ada istilah dosa besar selama pelakunya melakukan taubat dan istighfar, dan tidak ada istilah dosa kecil selama pelakunya terus melakukan perbuatan dosa kecil itu secara sengaja.

Jika engkau mengambil hal tadi, maka ambillah dua ketentuan ini, yakni tidak ada istilah dosa besar selama pelakunya melakukan taubat dan beristighfar, dan tidak ada istilah dosa kecil selama pelakukan terus melakukan perbuatan dosa itu dengan sengaja.

Terakhir marilah selalu kita usahakan meminimalisir dosa kecil yang kita lakukan, dan berusaha sejauh mungkin dari melakukan dosa-dosa besar.

Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

🧭 Pertarungan Penentu Abad Ini: Jika Iran atau Israel Kalah, Apa Nasib Palestina?

Apakah Perang Iran-Israel Nyata atau Pura-pura? Membedah Perang Proksi dan Perebutan Pengaruh di Timur Tengah

Konflik Timur Tengah: Melampaui Tabir Sektarianisme dan Membaca Geopolitik Sesungguhnya

Tulisan Baru