Membongkar Narasi Sesat yang Menyasar Perlawanan Palestina



Di tengah kehancuran Gaza yang porak-poranda oleh genosida Zionis, sebagian orang justru melancarkan tuduhan kejam terhadap mereka yang berdiri di garis depan perlawanan: Hamas disebut teroris, perampas bantuan, bahkan musuh umat. Anehnya, tuduhan ini justru datang dari sesama Muslim—bahkan mengaku "bertauhid" dan "bermanhaj salaf."

Apakah benar Hamas adalah organisasi teroris? Apakah benar mereka merampas bantuan kemanusiaan? Ataukah ini bagian dari proyek membungkam perlawanan atas nama "ketaatan pada waliyyul amr"?

Mari kita bedah tuduhan ini secara jujur, faktual, dan bermartabat.


๐Ÿงจ 1. Tuduhan Teroris: Narasi Siapa yang Kalian Sebarkan?

Tuduhan bahwa Hamas adalah "teroris" berasal dari AS, Israel, dan sekutu mereka. Ini narasi khas penjajah: setiap yang melawan dianggap ancaman.

๐Ÿ”น Faktanya:

  • Hamas adalah gerakan perlawanan Palestina (Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah) yang lahir dari rahim penderitaan akibat penjajahan.
  • Mereka memiliki sayap politik, sosial, dan militer, dan dipilih secara demokratis oleh rakyat Palestina pada pemilu 2006.
  • Beberapa negara memang mencap Hamas sebagai teroris (AS, UE, dll), tapi banyak negara lain tidak, termasuk:
    • Rusia, Tiongkok, Iran, Turki, Afrika Selatan, dan mayoritas dunia Muslim.
  • Resolusi PBB bahkan mengakui hak perlawanan rakyat terhadap penjajah (General Assembly Res. 3246, 1974).

➡️ Jadi, jika engkau menuduh Hamas teroris, sadarkah engkau bahwa engkau meniru lidah penjajah?


๐Ÿ›‘ 2. Merampas Bantuan? Fitnah atau Realitas Lapangan?

Sebagian akun salafi pro-regim menuduh Hamas "merampas bantuan kemanusiaan" untuk rakyat Gaza. Mari uji:

๐Ÿ”น Faktanya:

  • Hamas adalah otoritas de facto di Gaza. Mereka memang menjadi pengatur distribusi bantuan, karena tidak ada otoritas lain di sana sejak blokade.
  • Banyak LSM besar seperti UNRWA, ICRC, MSF, MER-C, dsb. bekerja sama atau berkoordinasi dengan otoritas Gaza, termasuk dengan Hamas, tanpa ada tuduhan perampasan.
  • Tuduhan "perampasan" justru datang dari pemerintah penjajah (Israel) dan media pro-Barat, lalu digaungkan ulang oleh pihak internal umat yang tidak paham atau sengaja ingin membunuh karakter perlawanan.

➡️ Mewakilkan distribusi bukan berarti merampas. Bahkan Israel dan Mesir lah yang memblokade bantuan secara brutal, membuat banyak truk menumpuk dan makanan membusuk di perbatasan.


๐ŸŽฏ 3. Kenapa Ada Muslim yang Menyudutkan Perlawanan?

Ini pertanyaan kunci: kenapa ada yang begitu aktif menyerang Hamas, saat mereka justru diserang habis-habisan oleh Zionis?

Jawabannya:

  • Karena sebagian mereka mengikuti salafi madkhali, yaitu mazhab yang melebihkan ketaatan mutlak pada penguasa—termasuk jika penguasa itu menormalisasi hubungan dengan penjajah.
  • Mereka menganggap gerakan seperti Hamas, Ikhwan, Hizbullah, bahkan revolusi rakyat, sebagai bughat, khawarij, atau perusuh.
  • Mereka tidak membedakan antara jihad melawan penjajahan dan pemberontakan terhadap pemimpin sah.

➡️ Mereka tidak menyerang karena Hamas salah, tapi karena Hamas melawan, dan itu membuat mereka gerah. Bagi mereka, “ketaatan” pada penguasa lebih suci dari pada membela umat tertindas.


๐Ÿ•Œ 4. Bukti Dukungan Dunia Islam kepada Hamas

Hamas bukan kelompok pinggiran. Mereka didukung luas oleh umat:

  • Fatwa-fatwa dari ulama seperti Dr. Yusuf al-Qaradhawi, Dr. Wahbah al-Zuhaili, dan banyak mufti besar Mesir, Yaman, Pakistan, Maroko: mendukung jihad Hamas sebagai fardu kifayah.
  • Jutaan umat Islam di dunia berunjuk rasa mendukung Palestina dan Hamas, termasuk di negara-negara mayoritas Sunni.
  • Mujahidin lintas negara dari berbagai madzhab ikut berjuang bersama perlawanan Palestina: dari salafi jihadi, syiah hizbullah, hingga aktivis Ikhwan.

➡️ Maka siapa yang mencaci Hamas hari ini, sejatinya sedang memutus tali ukhuwah, menyambung lidah musuh, dan melukai hati umat.


๐Ÿ’ฅ 5. Membela Palestina: Ujian Tauhid atau Ujian Loyalitas Politik?

Sebagian pihak mengaku "tauhid paling murni" tapi malah:

  • Bungkam terhadap penjajahan,
  • Membenarkan normalisasi,
  • Menyalahkan mujahid yang berjuang,
  • Menuduh rakyat Palestina sebagai “pemberontak”.

Apakah ini tauhid yang membela kebenaran atau tauhid yang menunduk pada penguasa?

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

"Sebaik-baik jihad adalah berkata benar di hadapan penguasa zalim."
(HR. Abu Dawud)

Kalau hari ini kita tak bisa angkat senjata, setidaknya jangan kita tusuk pejuang kita dari belakang dengan lidah kita.


Kesimpulan:

๐Ÿ”น Hamas bukan teroris. Mereka adalah gerakan perlawanan sah terhadap penjajahan.
๐Ÿ”น Tuduhan "perampas bantuan" adalah fitnah yang digaungkan oleh Zionis dan digemakan oleh corong internal umat.
๐Ÿ”น Fanpage seperti “Minang Bertauhid” dan sejenisnya bukan sekadar beda pandangan—mereka adalah alat propaganda yang melemahkan perlawanan dan merusak semangat jihad.


๐Ÿ“ข Mari Suarakan Narasi yang Lurus!

✅ Bela Palestina bukan pilihan politik, tapi amanah tauhid dan nurani.
✅ Lawan narasi pengkhianatan dengan ilmu, data, dan keberanian.
✅ Jangan biarkan mereka yang menyerang mujahidin mengaku paling "tauhid", padahal lisannya membunuh semangat umat.

Kita tak harus sepakat dalam semua hal, tapi jika kita tak sepakat bahwa penjajahan adalah kezaliman, dan bahwa melawan adalah kehormatan, maka ada yang keliru dengan iman kita.



Komentar

Komentar via Facebook

Paling Sering Dikunjungi

Kebugaran Ulama di Era Digital: Muruah, Adat, dan Pergeseran Perspektif

Krisis Wibawa Sang Pendidik: Ketika "Bukan Donatur Dilarang Ngatur" Bertemu Ruang Kelas

Tulisan Baru